"Tetapi semuanya terlihat sangat kuno dan usang. Aku rasanya berada di komunitas yang menyimpang."
"Kamu yang ingin datang ke Paris untuk mati."
"Bukankan semua yang datang ke sini memang untuk mati?"
Aku meraih tangannya dan menunjuk. "Itu kafenya."
Kami menerobos kerumunan di pintu dan menemukan meja untuk dua orang.
"Semua orang di sini terlihat sangat tua," katanya.
"Kecuali gadis cantik yang menari di bar."
" Madame et monsieur. Vous desirez?"
"You speak English?" aku bertanya pada pelayan yang muncul entah dari mana di sudut sikuku.
"Yes. Saya berbicara bahasa Inggris."