Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tak Ada Lagi Patung

2 Agustus 2023   08:00 Diperbarui: 2 Agustus 2023   08:02 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Dimulai dari barat.

Patung-patung yang didirikan sejak lama untuk menghormati orang-orang yang pernah dianggap pahlawan gagah berani dikepung, diikat dan ditarik jatuh karena sekarang jelas orang-orang ini telah berjuang untuk tujuan yang tak bermoral dan menghormati mereka berarti menyetujui kejahatan.

Satu persatu patung dirobohkan oleh massa atau disingkirkan oleh aparat. Tentu ada perlawanan, tapi tindakan orang-orang yang menjadikan patung sebagai pahlawan begitu menjijikkan sehingga siapa pun yang membela mereka diteriaki dan diusir.

Segera semua patung-patung manusia yang kini terlihat berada di sisi sejarah yang salah menghilang. Namun kemudian patung-patung lain juga mulai dirusak atau dihancurkan. Patung-patung laki-laki yang dulu dianggap inspiratif namun kini kesalahannya lebih dikenal. Orang-orang ini adalah orang berdosa, dan membiarkan patung mereka berdiri dianggap tidak bermoral.

Bahkan patung-patung manusia yang pernah dianggap orang suci dirampas karena mereka memiliki pendapat atau tindakan yang bertentangan dengan pemikiran dan sentimen kontemporer. Tidak ada manusia yang begitu cacat patut dijadikan contoh teladan.

Akhirnya, tentu saja, setiap patung di negeri itu dirobohkan, karena tidak ada manusia yang sempurna dan tidak ada yang tidak berdosa, bahkan orang yang dianggap suci sekalipun.

Sementara itu, kejahatan moral terus berlanjut, karena hanya rupa muka bumi yang berubah.

Bandung, 2 Agustus 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun