Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dibuang

21 Juni 2023   09:30 Diperbarui: 21 Juni 2023   23:53 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

"Tutup matamu supaya aku bisa menciummu."

Dia memang cakep,  tapi Mama mengajariku beberapa hal. Jangan mau dicium siapa pun yang baru kamu kenal selama tiga menit adalah salah satunya.

Cowok imut itu mengangkat bahu, berbalik dan mengobrol dengan cewek lain di meja yang jauh di kafe. Aku melihat mereka pergi bersama tidak lama kemudian.

Itu Sabtu malam kemarin.

Aku sudah lupa semua tentang itu, sampai sekarang. Cewek lain itu menatapku dari halaman depan koran pagi. Hilang setelah dia meninggalkan kafe pada hari Sabtu. 

Mereka menemukannya. 

Tewas di selokan.

Aku bertanya-tanya apa lagi yang dikatakan Mama yang akan menyelamatkan hidupku.

Bandung, 21 Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun