Aku berkendara di jalan yang telah kulewati ribuan sebagai bocah laki-laki, mengamati rumah-rumah yang tampak tidak asing.
Segera aku mencapai rumah bata merah tempat kubesarkan. Pohon-pohon di halaman depan menjulang dan besar. Ketika ayahku menanamnya, masih merupakan anakan.
Parkir di jalan masuk, aku berjalan ke pintu depan dan mengetuk. Tapi tidak ada orang di rumah.
Aku melihat sekeliling. Corak dan warna rumput dan tanaman, lansekap, bahkan pintu depan semuanya berbeda.
Tiba-tiba, aku merasa tidak pada tempatnya, seperti tidak pantas berada di sana.
Aku pergi tak pernah kembali.
Bandung, 17 Juni 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H