Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Eksistensi

17 Juni 2023   17:41 Diperbarui: 17 Juni 2023   17:55 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

gelap pekat, teror mutlak
hati sekeras batu
dasar samudra, sunyi sepi
bukan jiwa terlihat, bukan juga paus biru

bocah membeku dalam cuaca dingin ekstrem
hatinya beku, hampir seperti batu
bau amis menguar dari daging berulat
anyir busuk menusuk menyengat dari pikiran sekarat

kesepian melumpuhkan, kehancuran absolut
bocah duyung keluar dari air
terengah-engah, menggeliat kesakitan
seolah-olah tidak ada oksigen dikandung  eter

sekejap lautan terbuka
sinar matahari berkilauan di mana-mana
luka pulih perlahan bersama waktu
tangan yang memeluk bocah itu hangat dan lembut
 air mata mengalir di wajahnya
tetesan mutiara

Bandung, 17 Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun