Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seprai Katun

16 Juni 2023   02:02 Diperbarui: 16 Juni 2023   02:23 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

mata terbuka dan tertutup
jiwa bersemayam di sarung bantal
air liur meninggalkan jejak bukit barisan
merpati sedang terbang
pentagram di perisai praajurit

suara-suara yang berbeda
bergema di lemari kamar tidur
ventilasi menyaring pemanas
teredam oleh karpet ajaib
mengapung bebas dari ruang tamu
di lantai bawah
jauh di bawah

ada penyihir di bawah tempat tidurku
wajahnya pucat
lengan tinggal tulang
 berpegang teguh pada bola kristal debu
kerangka jari pegang kakiku
coba tarik aku ke bawah

roh menghuni tirai
vintage venesia peach
angin sepoi-sepoi
terjepit di antara daun jendela tipis
menyejukkan wajah
mendinginkan tulang sumsum

makhluk liar
merangkak melalui jendela
yang terbuka di tengah malam
mengundang unjuk rasa pembangkangan
menari flower jin soo
melompat ke pegas  dan  kasur kotak
hingga bilah kayu pecah
dalam diam, sendirian,
ibu pantas menegur kalian

Bandung, 16 Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun