Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Irama Kehidupan

14 Juni 2023   17:38 Diperbarui: 14 Juni 2023   17:44 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: dok. pri. Ikhwanul Halim

Pelan, pelan, cepat-cepat, pelan.

Dimulai dengan ritme langkah cepat tetapi segera menabrak crescendo genderang rimba, membunyikan peringatan sementara aku berpegangan erat, tidak bisa bergerak, terkurung.

Mayat dalam peti mati.

Aku bisa menggerakkan mata, dan kalau aku melihat ke dalam kaca persegi kecil di atas kepala, bisa kulihat jari kakiku, yang anehnya masih ada di dunia luar. Aku bahkan bisa menggerakkannya seolah-olah tidak ada yang salah. Tapi dipenjara seperti ini, aku bahkan tidak bisa mengunyah kuku ibu jariku. Saya harus tetap diam.

Mati, diam.

"Bernapaslah," sebuah suara tanpa tubuh menggelegar dari suatu tempat yang tak terlihat. Aku menghirup udara yang disterilkan dalam-dalam. "Dan tahan ... Dan bernapaslah dengan normal."

Bernapas normal? Untuk berapa lama? Berapa lama sebelum aku bisa bernapas dengan cara tidak sadar yang kamu lakukan ketika kamu tidak peduli tentang berapa banyak udara yang tersisa untuk kamu hirup?

Buk, Buk. Bunyi gedebuk, kikuk-bunyi. Sebuah pantulan kerincingan api cepat. Dan diam.

"Terima kasih. Kami sudah selesai denganmu sekarang."

Selesai denganku?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun