Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seniman Neraka

3 Juni 2023   22:04 Diperbarui: 3 Juni 2023   22:06 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kita berjalan memintas sunyi
lewati kobra yang tidur bergelung di dawai kecapi
di dapur, jubah telanjang jatuh dari bahunya yang cantik,
dan rambutnya disanggul ketat
sebelumnya tergerai menyapu lantai
kibas debu bintang purba

matahari pagi semburat warna merah
serigala mengoyak domba dengan mekanisme mencabik
anggur biru mengalir sederas air mata
siapa yang mencuri pewarna kita
?
bagaimana mungkin tidur lelap dalam gelap gulita?
terus bertanya tanpa tanda petik

kita berjalan menginjak sepi
satu langkah satu kait duri

Cikarang, 3 Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun