"Mengerti. Dan jangan khawatir. Aku akan menjaga pacarmu, "kata Zahra.
Surya berteriak agar aku bergegas, jadi tidak ada waktu untuk menjelaskan siapa Keiko sebenarnya.
"Tunggu!" kata Chinta. "Apakah kamu mau membawa senjata biusku?"
"Apa gunanya itu?" Aku berlari keluar pintu, memanggil cewek -cewek itu untuk memastikan mereka menguncinya di belakangku, kalau-kalau mereka sudah lupa atau salah mendengar instruksi pertamaku.
Aku belum mengenal mereka dengan baik, jadi tentu saja aku tidak merasa bisa mempercayai keselamatan kakakku sepenuhnya pada mereka. Saat ini, yang bisa kupikirkan hanyalah melindunginya sehingga tidak ada yang bisa merebutnya dari aku dan Surya.
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H