Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Senyum

14 Mei 2023   20:19 Diperbarui: 14 Mei 2023   20:37 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ilustrasi: https://stock.adobe.com/images/angel-of-death-generative-ai/557854726

Wak Haji Bokir dalam kondisi sekarat ketika aku dipanggil oleh keluarganya.

Meskipun aku bukan dokter, aku bisa melihat Malaikat Maut Pencabut Nyawa. Orang-orang memanggilku untuk mencari tahu apakah kerabat yang sakit akan meninggal atau tidak. Penduduk desa dan sekitar telah mengujiku berkali-kali. Prediksiku tidak pernah salah.

Malaikat Maut selalu datang sendiri, namun tidak pernah pergi sendiri.

Ketika aku sampai di samping tempat tidur Wak Haji Bokir, Malaikat Maut Pencabut Nyawa sudah ada di sana dengan senyum di wajahnya.

"Ini pertama kali aku melihatmu tersenyum," kataku.

Malaikat Maut menjawab, "Aku hanya tersenyum untuk orang yang pergi bersamaku, dan sekarang ini bukan giliran Haji Bokir."

Cikarang, 14 Mei 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun