Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Skandal Sang Naga (Bab 19)

14 Mei 2023   17:02 Diperbarui: 14 Mei 2023   17:24 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menyedot rokokku, menunggu reaksinya. Tapi itu tidak akan lebih dari yang bisa diharapkan dari seseorang yang tiba-tiba dihadapkan dengan nama yang sama sekali asing bagi mereka.

"Tidak," jawabnya. "Saya khawatir tidak."

Toto menatapku. "Dan Anda, Tuan?"

Aku menggelengkan kepala. "Tidak ada artinya bagiku. Apakah penting?

''Tidak jika Archer hanya kenalan biasa," katanya kepada kami. "Akan sangat membantu upaya kami untuk memeriksa latar belakang Archer jika Anda tahu namanya. Itu tertulis di buku harian yang kami temukan di tubuhnya. Rupanya dia punya janji dengan Mikael Saragih ini untuk hari ini, besok, dan lusa."

Nada suara Bripka Toto menajam. "Nona Ranya. Saya ingin Anda memberi tahu saya sekali lagi berapa kali Anda bertemu Archer di Shanghai."

"Yang benar saja!" jawab Ranya putus asa. "Saya sudah memberitahu Anda, satu-satunya kesempatan adalah ketika kami bersama Tuan Handaka di Chinese Dragon."

Bripda Toto menyentuh pinggir topinya dengan ujung jari. "Apakah Anda ingin memikirkannya kembali, Nona Ranya, dan menjawab pertanyaan itu lagi?"

Ranya membalas dengan agak dramatis, "Apakah Anda menuduh saya berbohong, Detektif?"

Toto mengangkat bahu sedikit, lalu setelah beberapa berkata dengan tenang, "Kami memiliki bukti pasti bahwa Anda pernah bertemu dengannya pada kesempatan lain, Nona Ranya."

Aku ikut tegang saat dia bertanya dengan nada yang goyah, "Bukti apa, Detektif?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun