Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 91: Senin Pagi dalam Kotak Beroda

7 Mei 2023   07:37 Diperbarui: 7 Mei 2023   08:02 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin pagi dalam buskota. Sendirian dan tidak tergesa-gesa di antara lautan manusia pada jam sibuk.

Bagai kayu terapung di samudra, orang-orang pergi ke sana kemari. Kerja. Ke sekolah. Canggung. Potongan-potongan yang tidak sesuai dari puzzle yang berbeda dikunci bersama dalam kotak beroda.

Senin pagi. Sendirian seperti saat kencan pertama itu. Dia tidak menyukainya dari awal hingga akhir dan seterusnya.

Kencan pertama itu. Dia ingat. Temannya mengatakan dia harus keluar, berkencan dengan orang lain, mulai berkencan, kembali ke dunia nyata. Mudah diucapkan, lebih sulit dilakukan. Adegan yang belum pernah dia masuki untuk keluar dan masuk lagi. Aplikasi dan situs tidak kekurangan pasokan, tetapi tidak lebih dari dinding  Facebook tentang kemanusiaan, dipenuhi dengan idealisasi, terikat dengan nafsu dan kebencian, dikemas dengan orang asing yang terhubung menjadi asing dan terputus. Untuk menemukan pasangan, jodoh, di lautan profil ini, semua orang berusaha untuk fit dan bugar. Untuk menemukan sesuatu yang tidak dia cari.

Dan dia telah menemukannya. Mereka pergi kencan pertama itu, hari Jumat. Menemukan perbedaan mereka sebelum duduk.

Duduk, mereka memikirkan setiap perbedaan tidak lebih dari sesaat saat masing-masing mengangkat kepala untuk perhatian dan percakapan, sebelum mereka melanjutkan untuk memainkan peran mereka. Untuk memenuhi harapan. Mereka memiliki kesamaan.

"Jadi, seperti apa dia?"

"Tidak ada kecocokan."

"Oh!"

"Kami janji kencan kedua hari Sabtu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun