Aku adalah Ratu.
Yang telah melahirkan empat ratus tiga puluh satu anak. Hanya ada beberapa dari kami. Frekha telah melahirkan delapan ratus sembilan puluh tujuh.
Sepuluh tahun yang lalu, sebuah virus menyebar melalui udara, diaktifkan oleh kadar estrogen. Hampir semua wanita yang terinfeksi menjadi mandul. Yang selamat, sepertiku, memiliki efek sebaliknya. Kami menjadi sangat subur dan waktu kehamilan berkurang menjadi sebulan saja.
Sebelum pandemi, aku hanyalah gadis awam, rakyat jelata. Seperti tikus rumah. Aku pendiam, hampir tidak diperhatikan.
Rambutku jarang. Gigi tonggos. Mata kecil. Seperfti tikus.
Aku mengikuti situs kencan online. Saat aku mengirimkan kedipan mata, tidak ada pria yang membalas kedipanku.
Aku menjadi putus asa, maka aku memasang foto sepupu sebagai gambar profil. Wajahnya berbentuk hati, bibirnya delima impor montok. Seorang akuntan menggigit umpanku.
Kami janji kencan di Starbucks. Dia pergi sebelum menghabiskan latte-nya. "Oh, aku lupa kalau ada rapat penting."
Aku memasang kembali foto profil asliku dan mulai mengirimkan kedipan mata lagi.
Kemudian virus menyebar.
Sekarang para pria mati-matian berusaha mendekatiku. Aku bisa memberi mereka anak, melanjutkan susur galur nama marga dan genetika DNA mereka. Aku bahkan punya situs web.
Pria mengirimkan kedipan mata dengan gambar burung bangau. Aku memilah-milah foto mereka. Aku sangat pemilih.
Ketika mereka bertemu denganku, mereka membawa hadiah. Jika mereka tampan dan menawan, aku akan punya bayi mereka. Selama sebulan mereka memujaku. Aku memberi mereka anak itu, lalu move on.
Aku masih seekor tikus. Tapi sekarang mereka melihat bahwa tikus bisa memberi mereka apa yang mereka inginkan.
Sekarang, aku seorang Ratu.
Cikarang, 19 April 2023