Duduk di mejaAwang memeriksa laci seolah-olah akan menemukan apa yang telah begitu lama terlarang baginya. Sesuatu di sini sangat penting, dan dia sekarang tahu bahwa hantu bukanlah penyebab sebenarnya dari penolakannya untuk masuk.
Namun, dia tidak menemukan apa pun di dalam laci, dan matanya beralih ke barang-barang lain di ruangan itu untuk mencari petunjuk. Dari luar jangkauan pandangannya, dia menyadari ada sesuatu yang bergerak di belakangnya. Sesuatu yang merayap dari kegelapan dan mengalir di sekelilingnya. Sosok gelap keluar dari dinding di belakangnya dan mengepungnya, menghalangi pandangannya ke pintu. Dia panik saat ruangan dipenuhi dengan kehadiran roh jahat yang hitam kelam. Dia bisa merasakan kebencian mengalir dari makhluk itu saat hiruk pikuk suara yang tak tertahankan gendang telinga memenuhi ruangan. Suhu di ruangan turun, dan dia bisa merasakan dirinya pingsan karena rasa sakit yang menusuk telinganya.
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H