Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Badai Takdir (Tujuh)

23 Maret 2023   16:16 Diperbarui: 23 Maret 2023   16:15 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

"Bagaimana kamu tahu?" Nusvathi bertanya. Pada saat yang sama Angrokh bertanya, "Apa sebenarnya yang dia lakukan?"

"Itu bukan urusan kalian," jawab Kendida dan tiba-tiba berdiri. Kursi-kursi ini pasti tidak dirancang demi kenyamanan pemakainya, pikirnya.

Angrokh adalah orang yang berbicara selanjutnya karena dia lebih terbiasa dengan temperamen Kendida. "Kalau kamu tidak memberi tahu kami apa yang sedang terjadi, kami akan dipaksa pergi ke dewan ...." Dia membiarkan kata-katanya menggantung.

Keheningan mencengkam mereka, tetapi apakah Kendida akan menerima ancaman itu yang membuatnya tak tertahankan. Ancaman itu benar-benar nyata jika mendengar nada bicara Angrokh.

Kendida kembali duduk. "Dia sesuai untuk ambisiku."

"Apa ambisimu?" tanya Angrokh.

"Kekuasaan."

"Bagaimana tepatnya Thozai bisa membantumu? Kecuali...." suaranya terhenti lalu mulutnya menganga.

"Kecuali apa?" Nusvathi bertanya dengan tidak sabar. "Apakah dia merencanakan kudeta?"

Angrokh menoleh ke Nusvathi, "Kamu ingat sejarahmu?"

"Sejarah tentang apa? Thozai?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun