Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Badai Takdir (Enam)

20 Maret 2023   13:13 Diperbarui: 20 Maret 2023   13:11 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdengar suara yang penuh wibawa. "Thozai, apa yang kamu lakukan?"

Sarritha membuka matanya dan melihat Thozai berdiri di atasnya. Pria itu menarik pedangnya.

Sarritha duduk dan melihat Nusvathi berjalan ke arah mereka. Sarritha melangkah mundur dan bersimpuh di lantai.

"Nusvathi, perkenalkan. Ini muridku, Sarritha," kata Thozai memperkenalkannya kepada Nusvathi.

"Muridmu? Dia seorang penjaga buku!" Nusvathi menuding pakaian seragam pegawai perpustakaan di tubuh Sarritha. "Apakah Kendida tahu tentang ini? Apakah dia," Nusvathi menunjuk Sarritha, "memang ingin menjadi muridmu?"

"Apakah kamu mau menjadi muridku?" Thozai bertanya sambil menoleh ke Sarritha.

 

BERSAMBUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun