Belakangan dia menjadi salah satu Ksatria Emas, dan kisah perjuangannya dinyanyikan di mana-mana. Sembrani Emas tidak pernah melihat penyair itu lagi. Dia pergi berziarah ke kuburan yang jauh dan dangkal yang telah digerogoti oleh kawanan dubuk dan serigala. Kata-katanya yang sekarat tidak pernah tercatat dengan tinta, tetapi si penyair pengembara hidup selamanya di dalam hatinya. Pedangnya memenangkan tanahnya sendiri, dan kata-katanya membangun kehormatannya sendiri, dan dia bersumpah bahwa dia akan mengasuh dan melindungi pencipta kata dan juga anak-anak pendiam, agar orang lain dapat tumbuh menjadi kekuatan suara.
BERSAMBUNG
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI