Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kisah Para Ksatria Mawar - 5. Sembrani Emas

17 Maret 2023   09:12 Diperbarui: 17 Maret 2023   09:21 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Ksatria Mawar yang dikenal sebagai Sembrani Emas merupakan makhluk lahan pertanian dan hutan belantara, terbang melintasi lereng gunung saat lahar panas mengalir membakar ladang musim gugur. Dia lahir di perbukitan berkabut di Tegalan Barat, dibesarkan di antara petani kacang kedelai hitam malika di Simikitili, terikat sumpah untuk melayani siapa pun, jiwa atau raga, kecuali keinginannya sendiri dan kemuliaan pegunungan itu.

Jubah penutup zirahnya berwarna cokelat pelana dari rajutan galih kenari yang dipoles, dan tanduk di kepalanya berkilauan keemasan matahari titik balik utara terbenam.

Hubungan antara sembrani dan perawan diceritakan melalui sederet pengakuan, tetapi pertanyaan tentang keperawanan sembrani adalah persoalan yang lain lagi.

Sembrani Emas telah menghabiskan masa mudanya dengan menari-nari di sekitar kuda jantan dan pemuda yang sehat untuk mencuri perhatian, sangat pemilih untuk mempertahankan---hati rapuh berikut tubuh kekar perkasanya---untuk mempersiapkan apa pun yang mungkin terjadi di masa depan.

Maka, ketika dia tiba di masa dewasa, dengan mimpi yang jauh berkabut, hanya sedikit landasan untuk bergerak menurut hukum mekanisme kesenangan yang umum diketahui orang awam.

Sembrani Emas berdiam dengan tenang di pusat kekuatannya, berderap dengan potensi tetapi tanpa landasan untuk memenuhi takdirnya.

Ketika tiba waktunya, dia meninggalkan Tegalan Barat untuk menemukan petualangan sejati dengan mengabdi di Kerajaan Timur.

Selama tahun-tahun itu, para pangeran, penyihir, dan tentara berkulit kecokelatan, semuanya merayunya tanpa hasil. Di musim panasnya yang kedua puluh empat, Sembrani Emas kebetulan menemukan cinta dalam wujud seorang penyair kembara jalanan bermata sedih dengan penampilan yang lebih dari lumayan. Sembrani Emas lelah, sakit, dan patah hati karena musim-musimnya  berlalu di jalanan, tetapi ceritanya tentang Gurun yang Mengaum dan badai malam di Laut Bukit Gelombang memikatnya. Penyair membangkitkan kecantikannya yang terpendam dan memberinya nama yang sangat menyenangkan hatinya yang terkunci dengan mantra rahasia, meskipun dia menyangkalnya berulang kali dan mempertahankan keperawanannya dengan erat.

Karena hal-hal seperti itu selalu berakhir, mereka berpisah, tetapi dia telah menunjukkan padanya bahwa kata-kata beresayap bisa setajam pedang baja bintang, dan bagaimana pikiran yang penuh imajinasi bisa membuat tubuh meregangkan otot dan urat.

Jadi dia membawa pembelajaran dari pengalaman itu ke Petani Mantra Agung yang bahkan saat itu sedang memulai pekerjaannya yang hebat di Taman Surgawi, dan di sana bersumpah untuk melayani masa depan visinya yang berdaun hijau subur dan berbunga mekar cerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun