Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pandemi Terakhir

10 Maret 2023   09:45 Diperbarui: 10 Maret 2023   09:47 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Layar laptop berkedip saat Syauki mengklik tautan. "Apakah jaringan dimatikan?' Agnes berbisik.

Syauki berbau karbol seperti wastafel yang baru disiram dengan disinfektan.

"Tenang dulu, Ma."

Syauki bergeser agar Agnes bisa duduk di sisi ranjang rumah sakit. Dia membaca dari situs web: "Para peneliti di Universitas Gadjah Mada telah merancang simulator untuk membalikan efek jamur ophiocordyceps unilateralis* menggunakan teknik berdasarkan---"

Agnes bangga dengan kosakata Syauki yang penuh percaya diri, meskipun dia tergagap pada kata "---epidemiologi."

Mata bercak kuning menatap ke arahnya. "Apa itu?"

"Studi tentang penyakit, Mama kira."

Agnes menahan keinginan untuk mengelus pipinya. Dia tidak bisa lagi mengacak-acak rambut Syauki. Syauki selalu menghindar ketika jari-jarinya mendekati kulit kepalanya. "Mama tidak yakin pada para akademisi yang menulis makalah tentang ini."

"Ini serius, Ma. Mama membutuhkan strategi."

"Strategi tentang cara bertahan dari kiamat zombie?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun