Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Akhir Dunia

8 Maret 2023   09:29 Diperbarui: 8 Maret 2023   09:37 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita mengira dunia berakhir karena perang nuklir atau pandemi global. Atau sebuah asteroid menabrak bumi. Kita mengira itulah penyebab musnahnya spesies manusia.

Ternyata tidak sedramatis itu.

Yang terjadi adalah kita semua menjadi terlalu takut untuk melakukan kontak apa pun dengan lawan jenis. Apa pun bisa disalahartikan: senyuman, lambaian tangan, mengatakan 'hai' dengan nada yang dikatakan tak pantas.

Terlalu berbahaya untuk mengambil risiko, kesalahan bisa berarti akhir dari pekerjaan Anda, keluarga Anda, seluruh jalan hidup Anda.

Bisa berarti penjara.

Kita menimbang setiap kata dengan hati-hati sebelum berani mengucapkannya. Kita meminta saran teman. Kita mengunduh aplikasi yang mengevaluasi dan menilai, yang memberi saran atau menyuruh kita memulai dari awal lagi.

Pada akhirnya, karena  terlalu banyak tekanan, kita berhenti berbicara dengan orang lain, di tempat kerja, dengan tetangga, bahkan dengan anggota keluarga kita. Kita tidak bisa mengambil risiko dilaporkan sebagai pelaku pelecehan.

Tingkat kelahiran menurun dengan cepat hingga akhirnya menjadi nol.

Tren tidak bisa dibalik.

Kini hanya ada beberapa orang tua yang tersisa, berkeliaran dan kesepian, menunggu ajal.

Bandung, 8 Maret 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun