Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Dengar Kamu Memelihara Kucing dan Menamainya Mahiwal

1 Maret 2023   00:00 Diperbarui: 28 Februari 2023   23:56 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://hellobark.com/cats/siberian-cat-pros-and-cons/

Aku mendapat kabar kalau kamu sekarang punya kucing. Aku dengar kamu memberinya nama Mahiwal.

Aku kira kamu tidak tahu bahwa aku juga bisa menjadi kucing.

Aku memainkan semua peran yang kamu inginkan, semua pria asing berambut hitam-coklat-pirang itu. Tapi kamu tidak pernah bilang kalau kamu menginginkan kucing.

Aku bisa melakukannya juga.

Aku pernah bilang bahwa kamu tidak akan pernah harus menggantikanku, dan aku serius dengan yang kukatakan. Sudah kubilang aku bisa menjadi apa pun yang kamu inginkan, bahkan termasuk yang tidak kamu ketahui. Sudah berapa banyak kafe dan bar aku menraktirmu minum dengan berbagai kulit yang berbeda? Berapa banyak pasang mataku yang menatapmu dan bibirku menciummu? Berapa banyak tanganku menyentuhmu?

Semua lelaki yang berbeda itu, semuanya adalah aku. Sensasi dan gairah yang selalu kamu inginkan, yang hanya aku bisa berikan kepadamu.

Aku dengar kamu tidak pergi ke kafe atau bar lagi. Aku dengar kamu takut kalau aku masih melakukannya. Tapi bukan itu yang aku inginkan. Itu kulakukan hanya untukmu.

Aku pernah menjadi serigala sebelum bertemu denganmu. Selama tiga bulan penuh, kecuali setelah bertemu kamu, ketika jiwaku masih setengah, belum bertemu dengan separuhnya.

Bukan itu yang kuinginkan, tetapi aku melakukannya karena aku mampu. Aku adalah satu-satunya yang bisa.

Dan aku juga bisa menjadi kucing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun