Untuk membuat semua masalah kota besar menjadi kecil, walikota mengecilkannya menjadi seukuran biji zarah. Segera saja walikota lupa dan mengira kota yang sudah menyusut  sebagai kacang polong dalam mangkuk salad, menjebak penghuni mikroskopis di dalam tubuhnya yang tambun.
Begitu menyadari apa yang telah dilakukannya, walikota menelan sianida dengan tujuan diam-diam meracuni warga konstituennya.
Pers akan memakanku hidup-hidup, pikirnya.
Walikota meninggal beberapa hari kemudian, tetapi rakyatnya selamat.
Mereka berusdaha keluar mencari rumah baru, memotong pembuluh darah dan serat otot walikota yang membusuk dan menetap di cuping telinganya. Mereka berteriak siang dan malam, "Kami masih ada di sini! Kami masih di sini!"
Bandung, 24 Februari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H