"Lelaki itu melenggang di jalan."
Siapa sebenarnya lelaki yang berjalan? Kata kerja ini mengubah laki-laki sepenuhnya dan mengganggu gambaran awal kita tentang lelaki yang 'berjalan' dan laki-laki yang 'terseok-seok'. Mungkin kita mengaitkan kesombongan dengan lelaki ini.Â
Mungkin tidak cukup bagi kita untuk awalnya membencinya tetapi cukup untuk mempertanyakan citra dirinya. Apakah ibu jarinya dimasukkan ke dalam saku celana jinsnya? Apakah dia seorang lelaki tulang lunak atau hanya pecinta mode? Seluruh perspektif kita tentang lelaki ini dibandingkan dengan kata kerja sebelumnya bergeser dalam usia, keadaan emosi, dan kesehatan fisik. Melalui kata kerja ini, seluruh persepsi kita tentang lelaki itu telah berubah.
"Lelaki itu melangkah dengan santai di jalan."
Sekarang kita merasakan keadaan emosional. Seorang pria yang melangkah dengan santai, berapa pun umurnya, pasrti gembira, riang, mungkin sedang jatuh cinta, atau sadar bahwa hidup untuk dinikmati. Seorang lelaki yang berjalan mewujudkan kebahagiaan dan kiprahnya akan mencerminkan keadaan batin itu. Jenis tindakan menciptakan kedalaman pada 'lelaki' yang dijelaskan secara halus dalam kalimat di atas.
"Lelaki itu bergegas di jalan."
Memunculkan seorang lelaki yang mengenakan pakaian bersih dan rapi, kumis tipis, dan rasa keteraturan yang tak kenal lelah. Mungkin dia seorang  tentara atau mungkin putra seorang perwira. Atau dia mungkin menderita gangguan obsesif kompulsif. Atau berada di spektrum autisme.
'Lelaki' dalam setiap kalimat memberinya bentuk sepanjang perjalanannya. Dari setiap contoh, berbagai karakter muncul tanpa kata sifat atau deskriptor tunggal dan kompleksitas karakter ditingkatkan. Kata kerja sederhana dapat menentukan karakter dalam narasimu, bahkan tanpa kata sifat.
Bandung, 19 Februari 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI