"Demi Tuhan, Ecchi. Laba-laba raksasa!"
"Aku bilang juga apa!"
Ecchi ikut mundur  dan bergabung dengannya di pintu. Kemudian mereka mendengar gemerisik dari sudut jendela, dan beberapa lagi menyebar ke dinding.
"Ya Tuhan, satu keluarga menyerang!" Ecchi mendorong Syauki keluar pintu dan menutupnya dengan cepat, memegang pegangannya saat mereka berdiri terengah-engah di lorong.
"Apa yang kita lakukan sekarang?" Syauki tidak pernah bisa menangani krisis dengan baik.
Mereka bisa mendengar suara garukan di bagian dalam pintu. Ecchi dengan panik berputar menatap di sekitar mereka saat bayangan di setiap sudut tampak bergerak.
"Lari!"
Mereka lari ke pintu depan, berteriak-teriak sambil berlari menyusuri jalan setapak halaman menuju jalan raya.
Ketika mereka berdiri di trotoar terengah-engah, mereka melihat kembali ke rumah yang tampaknya dipenuhi laba-laba dari setiap celah sampai menjadi gumpalan kegelapan yang merayap. Terdengar lebih banyak jeritan saat tetangga bergabung dengan mereka di trotoar, dan menyaksikan semua rumah di jalan itu diambil alih oleh pasukan laba-laba.
Bandung, 17 Februari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H