Ecchi berteriak. "Pukul! Bunuh binatang sialan itu! Cepat!"
Syauki tetap tenang berbaring di sofa dan melihat ke arahnya yang heboh berteriak dan menunjuk-nunjuk.
"Ecchi, itu bohlam. Aku menggantinya kemarin."
Ecchi menatapnya dengan tatapan tidak percaya bercampur jengkel. "Syauki, bohlam tidak punya kaki dan bergerak. Lihat!"
Syauki melihatnya. Yang ditunjuk Ecchi hanya tergeletak diam.
"Jangan mengada-ada, Sayang." Dia beralih ke televisi dan menekan tombol remote untuk mengganti saluran.
Ecchi melompat dan mengambil majalah dari meja. "Kalau begitu aku yang akan menghajarnya."
Dia memukul kusen jendela dengan majalah yang digulung dan terdengar suara kaca pecah berderai ke lantai.
"Aduh! Dia mengejarku!" Ecchi terus memukul kusen jendela yang kini bolong.
Syauki mengerutkan kening dan mengalihkan pandangannya dari televisi untuk melihat apa yang dibicarakan Ecchi. Dia melompat dari tempat duduknya saat benda itu melesat ke atas jendela. Dia bergegas mundur ke pintu.