Lelah berdiri karena tidak tersedia kursi bagi penonton, aku, Belahan Jiwa, dan putri semata wayang rehat di gerai ayam goreng sembari ngopi dan mencuil camilan.
Sebelum pertunjukan barongsai, masih sempat menjalankan salat Ashar di musala PVJ. Musala mal ini berkali-kali diprotes warganet karena fasilitas wudu akhwat yang terbuka.
Dari musala, kami  kembali ke center area karena jadwal pertunjukan barongsai pukul empat sore.Ternyata belum juga dimulai, meski waktu di ponsel sudah menunjukkan 16:16. Â
 Setelah menunggu beberapa saat, dua monster Nian Shou dewasa dan dua yang kecil muncul. Pawangnya membagi-bagikan amplop angpau kepada pengunjung supaya diisi.
Barongsai mulai beraksi meliuk-liuk di tengah arena, sambil sesekali mmelipir ke penonton untuk mencaplok angpau. Pertunjukan barongsai dari CAT THE PHENOMENAL hanya berlangsung sebentar. Mungkin karena di arena tidak tersedia tiang-tiang pancang untuk pijakan seperti pertunjukan barongsai umumnya.
Setelah pertunjukan, sambil menunggu waktu salat magrib dan makan malam, aku dan Belahan Jiwa memanfaat kursi pijat di lapak distributor peralatan yang sedang promo di mal. Mumpung gratis.
 Setelah makan malam di resto Jepang punya teman yang baru beberapa hari buka, kami pulang dengan hati senang dan perut kenyang.
Gong XI Fat Choi!