Anak-anak. Pastikan sabuk pengaman kelen udah betol dipasangnya. Untunglah motor sekarang penumpang pun dikasih sabuk pengaman.
Masokkan kunci kontak, Â tarok kaki kiri ke di kopling. Bukan, bukan yang itu, mak oi! Itu rem!
Astaga! Macam mana Mamak ni! Sudah banyak kali kubilang, kopling sebelah kiri, rem di tengah dan gas paling kanan.
Kenapalah kau masih saja salah letakkan kakimu. Jangan kau salahkan koplingnya. Sudah dua puluh kali kau belajar menyetir motor di sekolah mengemudi, belum juga kau dapat SIM. Buang-buang duit saja.
Mana ada aku bentak kau? Iya, aku tau. Dilarang membentak sopir.
Diam kau, Ucok. Bapak lagi konsentrasi ngajari mamak kau cara bawa motor.
Butet! Butet! Sudah! Jangan bicara macam tu sama abang kau. Nanti Mamak hilang konsentrasinya, nyungsep kita masuk paret.
Astaga, Mak! Janganlah kau hajar aja semua lobang. Urusan masuk lobang keluar lobang itu urusan awak. Mana ngertilah anak-anak ini soal lobang.
Pelankan sikit kalau mau giling polisi tidor. Tak perlu kau bilang 'permisi'! Bangun dia nanti. Ditanya SIM kau, hajab kita! Belokkan sikit setirnya.
Jangan banyak kali, sikit aja.