Dia mengambil salah satu kantong plastik dari pangkuannya dan memasukkan baut itu, menyegel plastik dan menulis '152' dengan spidol permanennya. Dia memutuskan sekarang adalah hadiah gagak favorit ketiganya yang dia putuskan, karena bagi burung gagak baut itu pasti sangat berat. Dia menghargai usaha hewan itu.
Hadiah kedua adalah setengah bagian gelang perak kecil. Terukir tulisan 'Terbaik'. Apakah setengah gelang yang bertulis  'Teman' tergeletak di suatu tempat?
Mungkin.
Geleng itu sedang menjadi mode. Tapi koleksi no '89' merupakan gelang rusak lainnya dengan kata 'Unta'. Dia lebih suka ide gelang yang bertuliskan 'Unta Terbaik'. Jadi kalau dia punya unta peliharaan, itu akan menjadi hadiah yang tepat. Sebuah gelang kaki.
Dia memasukkannya kedalam kantong plastik dan menandainya.
Hadiah terakhir adalah jepit pita rambut berbentuk seperti kupu-kupu biru. Pada pita itu masih terdapat beberapa helai rambut ikal di gigi plastiknya yang mungil. Tampaknya seperti yang dikenakan Zizi kemarin untuk menjauhkan rambut ikalnya yang 'oh, cantik sekali' dari wajahnya. Wajah  yang tampak seperti sedang mengisap jeruk kecut, wajah yang mengejek nama Teana. Ketika Teana membalas: 'muka jeruk kecut', Zizi menjatuhkan Teana dari kursi rodanya dan tertawa terbahak-bahak.
Burung gagak mengamati.
Teana mengangkat jepit kupu-kupu itu.
"Aku harap kalian tidak membuatnya takut," katanya, lalu menambahkan, "'secara berlebihan."
Terdengar gagak menjawab dari dahan pohon.
Jepit rambut itu adalah hadiah burung gagak favoritnya nomor satu. Baut turun ke urutan keempat.