kupahat diriku sebagai metafora
karena begitulah caraku tahu untuk pulih
sendiri tanpa jala memar bekas luka.
aku seorang [....]
maksudku, sangat majemuk
tapi semuanya kosong, dan aku salah satunya
satu malamku melenggang
melewati nafsu berkelana
mencari tangan hanya untuk menemukan
bocah laki-laki yang kisahnya ditutup
dengan upacara pengusiran setan atau
penyucian atau
apapun yang pantas
susun kisah mereka
aku duduk di antara
mereka, bertanya-tanya
apa yang pantas dengan
bejana tubuhku
sebelum diskusi menjadi cair(an)
aku ingin tahu
apa yang akan membedah cerita?
lidahku penuh luka dan doa dari [...]
dan kenangan
genggamlah sebagai pahala, dan
doa mengalir seperti fajar
aku di antaranya
keping keyakinan dan ketidakpercayaan
aku bersumpah
tak ada metafora untuk perubahan warna
dalam cerita ini aku masih menunggu hujan.
Bandung, 20 Januari 2023