Miko menyenggol bahunya. "Hei, Tiwi. Gimana tenggorokanmu?"
Tenggorokan? "Hah?"
"Lu tadi menjerit banter banget." Miko memasang ekspresi khawatir, tapi Tiwi bisa melihat kilatan geli di matanya. "Kalau lu mau, gue bisa bikin api unggun lagi."
Tiwi jadi ingin bunuh diri karena bertingkah begitu lemah. Apa yang akan dipikirkan Miko? Baiklah. Mulai sekarang dia akan menyalakan mode Lara Croft dan memamerkan setiap keterampilan menyerang makam harta karun. Lagi pula, Dia sudah menonton semua serial India Jones.
Dia harus berperan sebagai karakter tokoh wanita yang berani, dan meninju bahu Miko. Miko menyukai cewek yang imut, tapi dia juga menyukai gadis yang punya nyali. Keberanian yang dulu dimiliki Tiwi ketika dia masih tomboi dan tidak punya masalah beradu cepat memanjat pohon dengan keduanya'
"Nggak mungkinlah! Aku kan cuma bercanda." Aku mendorong melewati Jack dan menginjak beberapa daun hijau dan ungu yang sangat besar. "Katakan apa. Aku bahkan akan memimpin."
"Tangguh, strong, nggak kenal takut. Nah, itulah Tiwi yang gue kenal," kata Miko.
Lara Croft on the way!
Tiwi mendaki melalui pakis setinggi tiga meter dan rerimbunan daun berbentuk oval raksasa, dan akhirnya menemukan cara untuk menyeberang kembali , tanpa melewati celah besar di ngarai. Saat trekking melalui hutan, dia menghirup udara asin.
"Cium baunya, nggak? Kita kembali ke laut."
Dia tersenyum mendengar suara gemericik air menggema dari sebelah kanan mereka. Dia menjulurkan leher, menyibak daun besar dan mengintip melalui bunga raksasa yang sedang mekar. Jantungnya berdegup kencang. Ssungai yang luar biasa Berliku-liku jauh ke dalam hutan hujan tropis.