Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Arnab

11 Januari 2023   15:39 Diperbarui: 11 Januari 2023   15:47 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Easterida (rise-of-the-brave-tangled-dragons.fandom.com)

"Tapi aku akan tetap menjadi kelinci jika bukan karena kamu!"

'Senang bisa membantu, tapi aku sudah melamar untuk magang di pandai besi di kota kerajaan sebelah, jadi tidak, terima kasih!"

Memanggul karungnya, Aurora lanjut pergi.

***

"Sudah kubilang dia tidak akan mau!" teriak Stefan.

"Belum juga tiga kali," kata si penyihir, dari atas pohon. "Biasanya kali ketiga Cinta Sejati pada akhirnya akan datang. Selalu begitu. Lagi pula, ayahmu membayarku mahal untuk membutamu menikah. Jadi diamlah!"

Melambai, sang penyihir kembali menyihir pangeran menjadi kelinci yang terperangkap dan menjerit, tepat ketika seorang gadis berwajah cantik tiba ke lapangan terbuka yang dikelilingi pohon hutan bertudung rapat.

Bandung, 11 Januari 2023

Sumber ilustrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun