Hal teraneh yang pernah kulihat? Seorang gadis membawa stand figure penyanyi Korea.
Dia memeluknya dengan lengannya kurus, mengangkatnya beberapa sentimeter dari atas tanah, terhuyung-huyung dari satu tiang lampu ke tiang berikutnya, menurunkannya lagi.
Aku berdiri di ambang pintu lobi hotel di Lembang menyaksikan pertunjukan ini mendekat.
Di bawah setiap lampu jalan, gadis itu bersandar pada tubuh tipis itu, mengatur napasnya. Suhu lebih dingin dari pengaturan AC terendah. Uap mengembun setiap hembusan udara dari paru-parunya. Jalan setapak berjejak kaki yang tak terhitung jumlahnya. Pekarangan dan kebun berkabut segar dan sedingin es, mungkin sebentar lagi hujan akan turun menhunjamkan butiran es saking dinginnya.
Standee itu memantulkan cahaya lampu jalan seperti alien, atau dewa dalam seri drakor.
Mungkin gadis itu menganggapnya sebagai dewa. Aku tidak tahu. Aku rasa dia tidak melihatku.
Dia sama sekali tidak melihat sekeliling. Dia benar-benar fokus untuk memindahkan benda mati itu dari satu petak cahaya ke petak berikutnya.
Jangan tanya mengapa aku tidak menolongnya. Aku hanya berdiri dalam kegelapan dan menyaksikan adegan yang sama  berulang-ulang, semakin dekat denganku, dan perlahan menjauh.
Sebuah truk lewat. Dua mobil melintas.
Sudah lewat tengah malam. Atau bisa juga dibilang masih terlalu pagi.