mimpi buruk yang sering itulah yang membuatku lelah
dalam pikiran ayah yang sudah meninggal
kebenaran yang mengkristal
tidak pernah ingin membiarkan generasi penerus
menderita seperti tulang terbakar
yang pernah terjadi setelah ekspedisi leluhur kakek
untuk menjadi garis keturunan bintang
bagaiman aku membayangkan kondisi jiwa
ketika mantra mengorbankan air mata?
kutatap mata ayah, tak pernah tahu
adalah kematian yang kulihat
Tuhan!
aku menyeru dengan nada hormat
di tengah hujan yang riuh
kau tahu Tuhan tidak akan pernah meninggalkanku
Dia takkan meninggalkan makhluk-Nya
taburan bunga di makam bersujud
kepada ibu seharian berlutut
apakah tanaman juga menyembah Tuhan?
tubuh adalah cita rapuh
dan kesedihan menjadi perhiasan
yang ditawarkan dunia kekejaman belaka
kesedihan adalah api yang membakar lidah
fobia kehilangan seseorang
pertama kali kita belajar dalam buaian