Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Duyung

3 Januari 2023   19:43 Diperbarui: 3 Januari 2023   21:16 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecantikannya tragis. Makhluk mitos laut, terjerat jaring ikan yang sudah lama dabaikan. Mendekatkan perahunya, nelayan itu menyadari keberadaannya, tetapi tetap tidak bisa menolak daya tarik pesona dan gairah cinta.

Dia memutuskan jaring dengan pisau umpan dan menarik bebannya ke dalam perahu, melawan ombak yang menggelora yang ingin merebutnya.

"Apakah aku berbau amis?" tanyanya.

"Kamu wangi sekali," kata nelayan.

Jari-jarinya mengurai ikalnya yang berwarna biru kehitaman seperti laut.

"Aku bau," desaknya. "Seperti ikan nila."

Dia menyembunyikannya di lambung perahu di bawah terpal kanvas yang dibasahi air laut. Dia menempelkan rumput laut di sekitar siripnya, meskipun dia tidak tahu apakah dia harus melakukan itu. Itu semua hanya kira-kira.

"Aku belum pernah menangkap salah satu dari kalian sebelumnya," kata nelayan.

"Aku telah menangkap banyak dari kalian," jawabnya.

"Aku tidak peduli."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun