Pernah nggak, kamu bertanya-tanya mengapa saat guru memeriksa lembar jawaban ujianmu, diberi tanda  'centang' atau 'keriting' untuk jawaban yang benar, dan tanda 'silang'  kalau jawabanmu salah?
Meski orang yang buta huruf sering memberi tanda tangan dengan tanda 'silang', asal usul tanda itu tidak ada hubungannya dengan buta huruf.
Pada dasarnya, tanda atau simbol 'centang', 'silang', dan 'keriting' adalah semacam singkatan.
Tanda 'Centang'
Tanda 'centang' digunakan secara internasional. Asal mulanya adalah V yang ditulis dengan cepat.
Menurut Profesor Sejarah Hugo de Schepper dari Radboud Universiteit Nijmegen, 'V' berasal dari kata Latin 'vidit', yang artinya 'telah dilihat'. Sejak tahun 1531, Charles V (1500-1558) dari Wangsa Habsburg yang menjadi penguasa Belanda pada usia muda menandatangani dokumen dengan 'V'. Cara ini diikuti oleh para penguasa. Dengan cara ini mereka bertanggung jawab atas dokumen yang mereka tanda tangani.
Tanda 'Silang'
Tanda silang (X) mungkin berasal dari abad ke-15 atau ke-16, digunakan sebagai tanda pengenal dalam dokumen. Pakar gudang senjata Guus van Breugel terkadang melihatnya di pinggiran arsip keluarga. "Silang menunjukkan bahwa bagian penting secara khusus untuk  membedakan dari yang lain, misalnya lingkaran yang dicatat oleh anggota keluarga lain dalam lembar administrasi yang sama."
Tanda 'Keriting'
Seperti pada gambar ilustrasi, tanda 'keriting ' sebagai persetujuan masih relatif baru. Tanda 'keriting' hanya digunakan di Belanda dan bekas negara-negara jajahannya, seperti Indonesia dan Suriname.