Erlan sayang,
Sudah lama sekali, ya? Aku rasa aku adalah orang terakhir yang kamu harapkan untuk menghubungimu.
Tadi pagi aku memilah-milah kotak foto-foto lama Mamak yang dia simpan di bawah tempat tidurnya. Begitu banyak kenangan, begitu banyak orang yang benar-benar aku lupakan. Ingat Wak Zul? Orang tua paling berbulu yang pernah ada?
Kita biasa bilang dia adalah manusia serigala. Kamu pikir itu lucu, tapi aku benar-benar takut! Dan Bibi Tes yang selalu bertanya kapan aku nikah. Dia mulai nanya waktu umurku baru sepuluh tahun! Aku masih bermain dengan boneka, demi Tuhan!
Ngomong-ngomong, aku menemukan salah satu foto kita waktu di Ancol, tertulis Tahun Baru 1990. Kita terlihat bahagia. Kamu merangkul bahuku seperti abang yang melindungi adiknya dengan bangga.
Lucu jika kita mengingat hal-hal yang kita lupakan dulu, seperti bahwa kita pernah dekat.
Ada begitu banyak kata-kata kasar dan sakit hati di antara kita.
Tapi kita pernah dekat, Erlan. Mungkin kita bisa mencoba menjadi seperti itu lagi. Semua orang di foto itu sudah meninggal dan pergi. Hanya ada kita berdua yang tersisa.
Bisakah kami mencoba lagi?
Adikmu,