Kembang api meledak di atas langit malam Jakarta.
Warna-warna cerah pecah di atas kota sebelum menghujani bumi seperti butiran serbuk debu sejuta pelangi.
Terompet beraksi, dengan berisik mengumumkan dimulainya tahun baru. Kerumunan bersorak, dan orang-orang bernyanyi.
Dan, di tengah semua ini, Himawan dan Ghea saling berciuman.
Akhirnya saling berciuman.
Keesokan paginya, sudah hampir siang, sebenarnya, Jerome duduk di busway, menyalakan ponselnya berulang kali sambil mencoba memunculkan kepercayaan diri yang diperlukan untuk menelepon.
Tapi haruskah dia meneleponnya?
Bagaimana jika dia belum bangun? Dia tidak ingin mengganggunya. Lagi pula, saat itu larut malam.
Dan bagaimana jika dia bangun, dan mereka berbicara, tetapi dia bahkan tidak ingat menciumnya?
Semua orang saling mencium di tengah malam Tahun Baru, bukan? Begitulah menurut film Hollywood yang dia lihat.
Pertanyaan sebenarnya adalah: apakah dia akan berpura-pura seolah-olah tidak ada yang terjadi di antara mereka, atau apakah ini akan menjadi awal dari sesuatu yang hebat?
Ponselnya tiba-tiba bergetar di tangannya, hampir saja dia menjatuhkannya karena kegirangan saat melihat nama yang muncul di layar.
Ghea is calling....
Dia menjawab.
"Hai."
Bandung, 1 Januari 2023