Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Serangan Bising

21 Desember 2022   15:30 Diperbarui: 21 Desember 2022   15:27 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kami telah mengambil menyimpulkan, bahwa kedua suku kuno ini hidup berdampingan selama bertahun-tahun," kata arkeolog tersebut. "Lalu tiba-tiba, mereka saling menyerang hingga kedua suku habis tumpas."

"Mengapa?"

"Kami tidak yakin. Tapi kami punya teori, berdasarkan instrumen mereka."

"Instrumen?"

"Ya. Mereka merentangkan kulit binatang di atas tunggul pohon yang berlubang."

"Seperti kendang atau beduk?"

"Tepat."

"Tapi apa hubungannya beduk dengan kematian mereka?"

"Kami menemukan ribuan kulit binatang yang usang dan robek, terawetkan di bawah tumpukan salju di sepanjang perbatasan antara orang-orang ini. Tampaknya mereka saling serang dengan suara beduk. Pada titik tertentu, kami menduga mereka tidak tahan lagi, dan akhirnya tewas.

Bandung, 21 Desember 2022

Sumber ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun