Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Peramal

15 Desember 2022   13:00 Diperbarui: 15 Desember 2022   13:04 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku bisa melihat kematianmu," kata peramal sambil memegang tangan wanita itu, membaca telapak tangan. 

Dia selalu meramalkan kematian. Dan dia selalu benar. Selalu!

"Bagaimana aku akan mati?" kata wanita itu dengan nada cemas.

"Kamu akan ditabrak mobil," kata peramal itu. "Hati-hati."

Dengan gelisah dia mengeluarkan dompetnya, menyerahkan sejumlah uang, dan pergi.

Di jalan, lampu berubah menjadi hijau. Dia menunggu di trotoar. Mobil-mobil lewat. Kemudian dia merasakan dorongan di punggungnya. Terdengar suara jerit panik dan rem mendecit.

Wanita itu tergeletak di jalan, tengkoraknya retak. Sebuah mobil menabraknya. Darahnya berhamburan ke mana-mana. Orang-orang berteriak. Peramal itu ada di antara kerumunan. Bibirnya menyeringai.

Bandung, 15 Desember 2022

Sumber ilustrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun