Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Serial 'Kapten Antariksa Alexis Z': Bahayanya Kesempurnaan

3 Desember 2022   20:16 Diperbarui: 3 Desember 2022   20:46 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa temen K'er terang-terangan bilang kalo aku cuma pantes nulis fiksi ilmiah. Cerita yang ada robot, time travel, space travel, kloning, distopia, gitu. Pokoknya nggak jauh-jauh di masa depanlah. Aku nulis yang lain sama sekali nggak dianggap sama mereka.  

Belakangan aku lebih banyak nulis genre misteri, konspirasi, dan fantasi. Dadakly, tadi malam kok kangen sama fiksi ilmiah. 

Mau nulis nopel, udah kebanyakan. Lagi nulis enam nopel simultan di tiga platform (empatnya di K). Ada beberapa biji yang udah jadi aja belum revisi dan diurus ISBN-nya.  

Lagian kalo nopel mulainnya agak ribet, perlu persiapan. Bikin premis, sinopsis, plot, subplot, daptar tokoh, dan keterusannya. 

Terus aku inget kalau udah pernah nulis serial sketsa masyarakat 'Wan Cimeng' dan 'Keluarga Maya', biarpun nggak tuntas. Inget lagi kalo yang udah tuntas malah serial fantasi 'Saraswati: Pakar Makhluk Astral'.

Terus kepikiran, kunafe nggak bikin serial komedi petualangan antariksa aja? (Kebiasaanku, kalo nulis serial, genrenya jatoh ke komedi). 

Langsung bikin posternya. Dan lagi-lagi tokohnya cewek, terinspirasi  Kathryn Janeway dan Philippa Georgiou.

Thor sama Hulk aja ada versi ceweknya. Kunafe kapten pesawat antarbintang nggak boleh?   


***

"Menurut mitos seperti yang dirujuk oleh Indiana Jones dan Han Solo, kita bisa tenggelam dalam pasir apung. Ini lebih padat dari daging. Jadi kita akan tenggelam sedikit, lalu ... blub."

Kapten Antariksa Alexis Zaldana menatap suaminya.

"Yang kita injak bukan pasir, kok," tambah Rayhan.

Bukan pasir, tapi telur. Ada miliaran, triliunan, kuadriliunan, apapun-setelah-kuadriliunan telur.

Liburan di Risol adalah cara Alexis untuk menghangatkan kembali hubungan mereka yang mulai dingin. Begitu rencananya.

Tapi dia sudah merasa tenggelam bahkan sebelum salah belok, langsung nyemplung ke tempat terbuka dalam kolam telur ikan kesukaan orang Rusia.

"Ini bukan kaviar," koreksi Rayhan. "Telur-telur itu diletakkan oleh bentuk kehidupan amfibi yang disebut dokowog."

"Aku seharusnya tidak memberimu perangkat-perangkat  tambahan itu," kata Alexis, dan Rayhan menunduk melihat ke bawah ke arah pinggangnya, sebelum mengangkat alis ke arah Alexis.

Kapten tersipu, pipinya bersemu merah jambu. "Yang itu juga."

Ketika mereka pacaran, pangkat Rayhan lebih rendah darinya. Saat mereka bertunangan, mereka sederajat. Namun sekarang, sebagai suaminya, dan setelah upgrading perangkat setiap hari ulang ulang tahun sejak dia bertemu dengannya, Rayhan ... membuatnya gila.

Oleh karena itu, liburan petualangan ini adalah tempat ketampanan dan kecerdasannya tidak akan sebanding dengan pelatihan bertahan hidup.

"Oke, jadi kita tidak akan tenggelam. Tapi bagaimana dengan dokowog? Apakah ikan salmon menjaga anak-anaknya?"

"Beluga," kata Rayhan. "Dan, tidak, kita tidak perlu khawatir tentang apa atau siapa yang bertelur."

"Bagus."

"Hanya hal-hal yang memakan mereka."

Dengan kejeniusannya yang baru, Rayhan memberikan informasi seperti petunjuk teka-teki silang.

"Kovede adalah makhluk yang rakus, mirip kadal dengan kaki lobster. Rahangnya besar dan mengerikan."

"Mengapa dia punya rahang besar mengerikan cuma untuk makan telur?"

Saat Rayhan memberikan penjelasan panjang lebar selama lima belas menit dua puluh tujuh koma tiga belas detik, Alexias menyesal telah menanyakannya.

"Jadi, apakah kita harus makan telur untuk keluar?"

"Kamu tahu berapa kandungan kalori kaviar?" Rayhan bertanya dengan mimik ngeri.

Peningkatan tidak hanya untuk kapasitas mentalnya. Atau untuk menaikkan, ehem, bagi yang lebih rendah lainnya. Bibir, bokong, dagu, pipi, dan dagingnya semuanya telah di-upgrade juga. Makanya Rayhan terobsesi untuk menjaganya tetap sempurna.

Alexis mengingat masa-masa ketika Rayhan adalah perwira pertamanya sebelum menjadi pasangan pertama dan satu-satunya. Alexis adalah komandan kapal penjelajah antarbintang, bukan pilot pesawat ulang-alik sewaan dari Risol ibukota planet wisata Risol ke hutan rawa Risol!

Dia mengira Rayhan memiliki semua bakat untuk menjadi suami yang sempurna, selama Alexis sebagai istri yang memutuskan bagian-bagian mana yang harus disempurnakan, tentu saja.

Ibunya telah memperingatkannya dan Alexis tidak mendengarkan. Ada saat dalam mengarungi wahana perkawinan ketika dia ingin suaminya memikirkan jangan lebih dari satu hal dan itu yang benar-benar membahagiakan alexis sebagai istri, dan itu belum terjadi.

"I.Q. hanya OK di TV saat acara Quiz," kata ibunya.

Nasihat yang tidak berguna sekarang. Pengalaman Alexis tentang kehidupan pasangan yang panjang dan lama memberikan wawasan lain yang melelahkan dan tidak berguna.

"Salah satu harus KO pagi-pagi saat berebut masuk WC."

"Selain itu, kovede bermigrasi ke arah yang berlawanan. Dokowog menunggu sampai mereka semua pergi sebelum bertelur."

"Kalau begitu kita baik-baik saja."

"Kecuali telurnya menetas. Larva dokowog memiliki nafsu makan yang luar biasa."

"Dan rahangnya?"

"Maksudmu 'mandibula'?"

"Ada bedanya, ya?"

Rayhan tersenyum.

"Aku tidak ingin mendengarnya. Kalau kamu tidak bisa memberi tahu sesuatu yang berguna dengan otakmu yang sudah disempurnakan itu, aku akan memikirkan cara agar kita bisa keluar dari sini."

Kalau pasir hisap memiliki daya apung, dan sagu rebus ini memiliki sifat pasir hisap, mereka seharusnya dapat melakukan gerakan lambat 1/16 kali kecepatan normal untuk kembali ke tepi kolam dan memanjat keluar. Faktanya, Rayhan dengan senang hati lebih memilih untuk menunjukkan bahwa dia punya lebih banyak informasi untuk disampaikan.

Alexis memutar matanya. "Oke. Lanjutkan."

"Lanjutkan apanya?"

"Alasan mengapa kita tidak bisa bergerak untuk keluar dari sini."

"Telur-telur bereaksi terhadap gerakan untuk menahan apapun yang jatuh ke dalam kolam sampai mereka menetas. Seperti rumput bujang, mereka memiliki kait yang menyangkut di bulu mangsanya, kemudian terhubung dengan telur lain seperti rantai kalung sampai mereka secara bersama-sama menahan si korban."

"Oh," Alexis mendesah. "Apakah kamu sudah mencoba melepas pakaianmu?"

"Aku akan bergabung denganmu di pinggir kolam."

Dokowog dan kovede bukan satu-satunya yang punya nafsu makan yang luar biasa.

Rayhan berenang melaju melewati Alexis dengan bentuk tubuhnya yang sempurna.

Smart ass, kesah Alexis dalam hati. Dan memang begitulah pria yang menjadi suaminya itu. Alexis telah menghadiahkan penyempurnaan bokong dan kepintaran sebagai kado tiga hari ulang tahun.

Ketika Rayhan keluar dari kolam, dia menggunakan dasi yang biasa dibelikan istri-istri setiap ulang tahun para suami.

Alexis mengerti tradisi itu sekarang: bagus jika suamimu dipasangi sesuatu yang mirip jerat.

Bandung, 3 Desember 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun