4. Quatrain (kwatrin): sangat populer digunakan dalam berbagai bentuk jenis puisi.
5. Quintain:  Menyandingkan imaji berbeda, seperti pada Cinquain dan Tanka.
6. Sestet: Menjelajahi masalah yang kompleks, seperti dalam kebanyakan Sonnet Italia
7. Septet (jarang): sajak bebas atau  puisi isometrik, seperti pada Rhyme Royal.
8. Octet, Octave: Penjelajahan masalah yang kompleks, seperti dalam kebanyakan Sonnet (soneta)
9. Nonet (jarang): Puisi isometrik, syair bebas (tunggu tanggal mainnya).
10. Dizain (jarang): Puisi bebas, puisi isometrik, seperti bentuk Tennet dan Decemnet
Bentuk puisi yang lebih dari sepuluh larik juga ada, tetapi biasanya merupakan gabungan dari stanza yang sudah umum yang telah disebutkan di atas.
Beberapa stanza yang panjangnya jarang merupakan bentuk puisi yang memerlukan penggunaan monostich, septet, nonet, dan dizain.
Mengapa puisi terdiri dari stanza?
Bayangkan stanza sebagai paragraf puisi. Sebuah bait dapat memiliki ide tunggal yang berbeda dengan bait lain, atau sebuah bait dapat berisi banyak ide yang saling bertentangan yang membangun konflik dalam puisi.