Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Legenda Sang Perusak (Bab 64)

24 November 2022   12:00 Diperbarui: 24 November 2022   12:06 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Hari-hari Kenang sudah berakhir.

Kabel telepon dicabutnya. Mereka tidak akan diganggu lagi malam ini.

***

Untuk beberapa alasan, Bagas takut bangun untuk mengantar koran hari itu. Tempat tidur terasa nyaman baginya, dan rute pengantaran menjadi sangat membosankan. Mungkin dia akan mengubah urutan pengiriman lagi hari ini. Dia sudah melakukannya tiga kali dalam dua minggu terakhir, dan itu tidak membantu. Dia akan melakukan apa saja untuk mengalahkan kebosanan.

Akhirnya Bagas merangkak keluar dari tempat tidur beberapa menit sebelum dia seharusnya sudah berada di kantor surat kabar. Bagas bergegas keluar pintu tanpa sepatah kata pun kepada ibunya. Dia mencapai usia di mana dia merasa tidak masalah jika ibunya tak mesti tahu di mana dia berada setiap menit. Bagas tahu ibunya mengkhawatirkannya, tapi tidak memberitahunya setiap hari membuatnya merasa mandiri.

Setengah jam kemudian, dia sampai di rumah pertama dalam perjalanannya. Suplemen yang dia bawa juga tidak terlalu penting bagi orang-orang, pikirnya, jadi dia akan mengambil membuang waktunya hari ini. Tidak ada yang akan tahu bedanya. Kebanyakan orang membuangnya atau meletakkannya sebagai alas kandang burung.

Memutuskan untuk zigzag menyusuri rute pengantarannya, berharap tidak melewatkan siapa pun, Bagas menuju ke rumah keluarga Darmawan. Mungkin Dr. Awang akan mengajaknya masuk seperti minggu lalu. Itulah satu-satunya kejadian baik belakangan ini, terutama sejak dia mendapatkan kembali topinya.

BERSAMBUNG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun