Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Menunggu Christine Hakim

22 November 2022   09:00 Diperbarui: 22 November 2022   09:01 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan. Jangan sentuh topiku. Jangan berani menyentuhnya. Jangan, itu ada sebabnya.

Sebab.

Mereka ingin aku melepasnya di depan kamera, tetapi aku tak akan membiarkan mereka menyentuhnya.

Bangku ini adalah satu-satunya tempat yang aman di seluruh dunia. Kamu mau tahu sebuah rahasia?

Topi ini adalah perisai yang dikendalikan dengan baik. Lapisannya menghalangi sinar telepati. Gunanya menghentikan mereka bermain-main dengan pikiranku. Menghentikan mereka memasukkan kata-kata ke mulutku.

Siapa pun bisa mendapat masalah yang sangat serius ketika ada yang memasukkan kata-kata ke mulutnya. Mereka membuat kamu memakan kata-kata mereka. Percayalah padaku.

Pada tanggal dua belas Desember, tanggal dua belas yang mulia, dunia akan berakhir. Kiamat akan tiba. Armageddon? Ragnarok?

Aku tidak bilang 'sudah berakhir'. Yang aku bilang 'akan berakhir.'

Akan. Akan. Akan.

Kamu akan berakhir . Aku akan berakhir.

Aku minta maaf. Tanganku menjadi kesat dan kapalan dalam cuaca seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun