"Melawan segala rintangan! Kita selamat, kawan. Tahu bagaimana kita bisa berakhir di sini? Karena gue dan Zak sama sekali tidak tahu apa-apa."
Larut dalam pelukannya, Tiwi menjawab, "Aku tidak tahu."
Pelukan Miko semakin erat di pinggangnya. "Lu bener-bener cewek jagoan," bisiknya.
Berjuang untuk menahan air mata agar tidak jatuh, Tiwi mentapa cowok idamannya itu dan tersenyum. "Sebaiknya kamu harus hati-hati."
Suara Miko terdengar bergetar daat membelai rambut Tiwi. "Gue sangat khawatir kalau lu sampai nggak ada, girl."
"Tiwi."
Zaki menatapnya dengan mata bersinar, persis seperti saat dia melakukan slam dunk ke dalam keranjang lawan di detik terakhir untuk memenangkan kejuaraan nasional.
Tiwi melepaskan diri dari pelukan Mioe dan memeluk Zaki dengan erat. Cowok itu balas memeluknya erat dan menangkup telapak tangannya ke pipi Tiwi.
"Waktu gue kehilangan lu---" kata-katanya terhenti. Mata Zaki berkaca-kaca.
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H