"Saya harap dia cepat sembuh."
"Aku juga berharap saudara ipar dokter cepat sembuh juga."
Dr. Nasir tersenyum. "Erlandi? Oh, dia akan baik-baik saja. Badannya seperti badak. Bagaimanapun juga, lebih baik aku datang ke sana dan melihat apa yang mereka lakukan padanya, hanya untuk membuat adikku senang."
Dia menolak tawaranku untuk makan dan minum dan berkata dia harus pergi.
Aku menemaninya ke lobbi.
"Yah, terima kasih banyak telah membawa surat itu," kataku.
Dia tersenyum. 'Tidak ada masalah sama sekali, kawan."
Setelah Dr. Nasir pergi, aku membaca surat David sekali lagi, dan memutuskan bahwa hanya ada satu yang harus kulakukan.
Aku harus segera menemui Joko Seng.
BERSAMBUNG
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H