Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kelopak Mawar

11 Oktober 2022   16:00 Diperbarui: 11 Oktober 2022   16:00 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 "Pergi dan ambil mangkuk yang ada motif mawar pink. Aku akan mulai mengumpulkan."

Dia menundukkan kepalanya kembali fokus, yakin bahwa aku akan melakukan apa yang dia pinta.

Saat aku berlari ke dapur, Mama tersenyumdan menyodorkan mangkuk keramik kuno bermotif mawar merah muda dan sebotol air.

"Sebaiknya bawa airnya sekalian , atau dia akan menyuruhmu untuk kembali."

Berjongkok di samping adikku, aku menyerahkan mangkuk itu padanya.

"Apakah Mama melihatmu?"

Sambil mengumpulkan kelopak mawar, aku menggelengkan kepala.

"Bagus. Ini akan jadi kejutan."

Dibalut hangatnya kamar rumah sakit, aku melihat kembali ke adikku. Tetap saja, tidak ada perubahan. Tidak ada tanda-tanda dia bisa mencium aroma yang sangat dia sukai.

Namun seyakinnya bahwa aku akan kehilangan dia, aku tahu masih ada waktu untuk satu helai kelopak mawar lagi.

Bandung, 11 Oktober 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun