Linda menepuk pundak Bini. "Kampus? Emangnya dia kuliah. Lu bilang dia SMA aja enggak tamat. Jadi ngapain dia ke kampus?"
Bini mengabaikannya dan berjalan menuju ke Rano.
Mama Rano kaget. Bini jarang berbicara dengannya. Dai dan Bini hanya saling menyapanya sekadar basa-basi.
Mama mengedipkan sebelah mata ke Rano dan Rano balas berkedip sambil tersenyum.
Bini mencengkeramtangannya dan mengguncangnya perlahan. "Selamat. Baik-baik di sana, ya. Semoga sukses," katanya.
Rano mengangguk dan memasuki taksi. Dia menurunkan kaca jendela dan melambaikan tangan pada Mama dan Suti. Mereka tersenyum dan balas melambai padanya. Mama berbalik dan menatap Bini tapi Bini menoleh pura-pura tak tahu.
Linda mencolek lengan Bini dan memberi isyarat dengan sikap ingin tahu. Suti bisa menebak mereka sedang bergosip saat dia terus menatap mereka dan mereka berbicara berbisik dan mata mereka melihat ke arah Mama.
Sesampainya di gerbang asrama, seorang petugas keamanan memeriksa bagasi mobil dengan alat detektor, lalu meminta KTP si sopir yang ditukar dengan kartu.
"Apa itu?" tanya Rano.
Sopir menggelengkan kepala. "Tanda parkir untuk keluar. Alasan keamanan."
Rano mengangguk.