Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Rusunawa (Bab 29)

1 Oktober 2022   09:00 Diperbarui: 1 Oktober 2022   09:07 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. pri. Ikhwanul Halim

Rano melihat kes sekiling untuk melihat jika ternyata Bini bertanya ke orang lain. Tapi di situ hanya ada mereka berdua.

Dia tidak pernah menyangka kalau Bini peduli padanya. Rasanya seperti dunia berubah menjadi permadani dan melayang di udara, sementara dia duduk di atasnya seperti Aladin.

Rano tersenyum memamerkan lesung pipi yang diwariskan oelh mamanya.

"Saya kuliah," katanya.

Mata Bini melotot. Dengan senyum terpaksa, mulutnya mengeluarkan tiruan bunyi mesin.

"Eeerrr---" dia tergagap dan gagal mengucapkan kata yang ada dalam benaknya.

Lalu Bini menggaruk kepalanya, mencoba untuk menguasai dirinya sendiri.

Rano memberikan senyuman dan dia membalas senyumannya juga. "

Selamat. Diterima di mana?" dia bertanya.

"UI," jawab Rano.

Dia jarang berbicara dengan siapa pun di kompleks rusunawa itu sebelumnya. Mereka semua berbicara dengan logat daerah masing-masing dan dia tidak tahu bagaimana caranya bergaul dengan mereka. Sekian lama tinggal di rusunawa telah membuatnya paham dialek dan logat lokal, tetapi dia tetap belum pernah tahu bagaimana cara mengucapkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun