Saat Ganbatar mengoceh, Janar menoleh ke arah Keti yang meninggalkan ruangan tanpa berkata-kata lagi, dan dia mengutuk dirinya sendiri karena tidak bisa menghiburnya.
***
Saat Keti hendak bergegas meninggalkan tapal batas desa Tudung Tenuk, Sesosok bayangan berkelebat menghadang langkahnya. Ternyata seorang lelaki paruh baya berpakaian serba hitam telah berdiri hanya berjarak dua langkah darinya. Dari kecepatannya, nyata bahwa ilmu kanuragan pria itu cukup tinggi.
Tangan Keti bergerak hendak mencabut pedang dari sarungnya, tetapi pria itu justru menjura memberi hormat kepadanya.
"Suketi, aku Pamorwesi, telik sandi Rakyan Gardapati. Ada hal penting yang harus kusampaikan kepadamu."
BERSAMBUNGÂ