Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Legenda Sang Perusak (Bab 19)

24 September 2022   12:00 Diperbarui: 24 September 2022   12:05 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah beberapa detik berkonsentrasi membuatnya kembali ingat pada tujuannya ke situ. Dia harus memeriksa ruang depan dari mana cahaya berasal.

Dengan hati-hati melewati beberapa kamar lain, dia berdoa agar tidak menemukan apa pun. Detak jantungnya sendiri meredam suara langkah kakinya di kepalanya. Belum terdengar atau terlihat sesuatu, tetapi ketegangannya meningkat. Dan bukan hanya dalam dirinya. Seluruh tempat tampaknya memancarkan kengerian.

Saat matanya perlahan-lahan terbiasa dengan kegelapan, setiap bayangan bagaikan makhluk bernyawa. Sebuah gerakan di ruangan di sebelah kanannya menarik perhatiannya. Dia mendengar suara langkah kaki...

Suara langkah kaki! Berbalik, ketakutan menjadi panik, dan dia harus pergi dari sana. Langkah kaki lain bergema di benaknya saat dia mendengar suara pintu belakang yang dibanting hingga tertutup. Sesuatu yang berat menghantam kepalanya dan kegelapan menguasai pandangannya.

Awang mendengar gelak tawa jahat bergema saat dia kehilangan kesadaran, dan bau kuah satai daging rusa basi yang menakutkan menguasai indranya.

BERSAMBUNG

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun