Setelah beberapa detik berkonsentrasi membuatnya kembali ingat pada tujuannya ke situ. Dia harus memeriksa ruang depan dari mana cahaya berasal.
Dengan hati-hati melewati beberapa kamar lain, dia berdoa agar tidak menemukan apa pun. Detak jantungnya sendiri meredam suara langkah kakinya di kepalanya. Belum terdengar atau terlihat sesuatu, tetapi ketegangannya meningkat. Dan bukan hanya dalam dirinya. Seluruh tempat tampaknya memancarkan kengerian.
Saat matanya perlahan-lahan terbiasa dengan kegelapan, setiap bayangan bagaikan makhluk bernyawa. Sebuah gerakan di ruangan di sebelah kanannya menarik perhatiannya. Dia mendengar suara langkah kaki...
Suara langkah kaki! Berbalik, ketakutan menjadi panik, dan dia harus pergi dari sana. Langkah kaki lain bergema di benaknya saat dia mendengar suara pintu belakang yang dibanting hingga tertutup. Sesuatu yang berat menghantam kepalanya dan kegelapan menguasai pandangannya.
Awang mendengar gelak tawa jahat bergema saat dia kehilangan kesadaran, dan bau kuah satai daging rusa basi yang menakutkan menguasai indranya.
BERSAMBUNG
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI